PETERNAKAN HEWAN
peternakan adalah bagian dari kehidupan petani swasembada, dengan tujuan bukan hanya sumber makanan untuk keluarga petani tetapi juga sumber pupuk, pakaian, sarana transportasi, tenaga untuk dimanfaatkan, serta bahan bakar. Awalnya, hewan dimanfaatkan sebisa mungkin selagi hidup untuk menghasilkan telur, susu, wol, bahkan darah (misalnya, oleh suku Maasai), dan memakan hewan itu sendiri bukanlah tujuan utama. Dalam gaya hidup nomaden yang disebut transhumans, manusia dan hewan ternak berpindah antara beberapa kawasan tinggal musiman. Misalnya, di kawasan montane mereka tinggal di gunung pada musim panas dan di lembah pada musim dingin.
Peternakan dapat dilakukan secara ekstensif (di luar) maupun intensif (di kandang). Dalam peternakan ekstensif, hewan dapat berkeliaran, kadang bebas atau kadang diawasi peternak atau penggembala agar dapat dilindungi dari pemangsa. Di Amerika Utara terdapat sistem ranch atau rancho (Bahasa Spanyol), yaitu lahan besar yang dimiliki umum atau swasta yang menjadi tempat penggembalaan sapi dalam jumlah besar. Terdapat juga tempat penggembalaan serupa di Amerika Selatan, Australia, atau tempat-tempat lain dengan lahan yang luas dan hujan yang sedikit. Selain untuk sapi, sistem ini dapat digunakan untuk domba, rusa, burung unta, llama, dan alpaka.
Di kawasan tinggi Britania Raya, domba-domba dibawa ke atas pegunungan pada musim semi dan dibiarkan bebas memakan rumput, kemudian dibawa turun mendekati akhir tahun dan diberi makanan tambahan pada musim dingin. Di daerah pedesaan, ternak seperti unggas dan babi dapat hidup dengan mencari sisa-sisa makanan. Di beberapa komunitas Afrika, ayam dapat hidup berbulan-bulan tanpa diberi makan dan masih menghasilkan satu atau dua telur per pekan.
Di sisi lain, hewan juga sering diternakkan secara intensif terutama di negara-negara maju yang menerapkan peternakan pabrik. Sapi perah dikandangkan dan makanannya dibawakan dari luar, sapi potong digemukkan di kandang-kandang khusus dengan kepadatan tinggi Babi dipelihara di bangunan yang suhunya dikendalikan, dan selama hidupnya tidak pernah berada di luar ruangan.[7] Hewan unggas dipelihara di kandang dan jeruji di dalam ruangan yang penerangannya dikendalikan.
Di antara dua sisi ini ada juga peternakan semi-intensif, yaitu campuran antara peternakan intensif dan ekstensif. Contohnya adalah peternakan keluarga yang hewannya berganti antara memakan dari alam dan memakan pakan yang disiapkan peternak. Kadang hal ini terjadi secara musiman, hewan ternak dibiarkan makan di luar hampir sepanjang tahun, tetapi saat rumput sudah tidak tumbuh lagi hewan diberi makan jerami, pakan, atau bahan-bahan lain yang dibawa dari luar.
Komentar
Posting Komentar